Senin, 18 Maret 2013

Energi Baru dan Terbarukan di Indonesia untuk Mengatasi Masalah Energi


Sektor energi di Indonesia mengalami masalah serius, hal tersebut terjadi karena laju permintaan energi di dalam negeri melebihi pertumbuhan pasokan energi. Minyak mentah dan BBM sudah diimpor untuk mengatasi permintaan yang melonjak dari tahun ke tahun sehingga ketahanan energi nasional rentan terhadap fluktuasi harga dan pasokan/permintaan minyak mentah dunia. Oleh karena itu Energi Baru dan Terbarukan (EBT) harus mulai dikembangkan dan dikuasai sejak dini, dengan mengubah pola pikir bahwa EBT bukan sekedar sebagai energi altenatif dari bahan bakar fosil tetapi harus menjadi penyangga pasokan energi nasional. Data terkini potensi sumber daya energi baru terbarukan yang dapat dimanfaatkan di Indonesia dipelihatkan oleh tabel dibawah

NO
Jenis Energi Baru Terbarukan
Potensi Sumber Daya
Produksi Energi
1
Panas Bumi
28.543 MW
1,189 MW
2
Tenaga Air
75.670 MW
5,705.29 MW
3
Mikro Hydro
769.69 MW
217.89 MW
4
Biomassa
49.810 MW
1,618.40 MW
5
Tenaga Surya
4,80 KwH/m2/day
13.5 MWp
6
Tenaga Angin
3-6 m/s
1.87 MW
7
Uranium
3.000 MWt
30 MWt


Dari data di atas terlihat bahwa Indonesia sebenarnya masih memiliki banyak sumber daya energi yang dapat dimanfaatkan untuk menggantikan sumber energi fosil, salah satunya adalah Biomassa.
            Di Indonesia limbah biomassa yang berasal dari aktivitas penduduk Indonesia sangatlah melimpah dan berkelanjutan. Pengembangan biomassa ini bisa menggantikan sumber energi fosil yang saat ini menjadi penyumbang emisi gas rumah kaca dan pemanasan global. Biomassa yang selama ini dianggap sebagai sampah ternyata sudah mulai komersial digunakan sebagai bahan baku pembangkit listrik. Barangkali kita sudah banyak mendengar beberapa pilot plant pembangkit listrik tenaga biomassa (PLTB). Teknologi yang digunakan pada pilot plant tersebut adalah gasifikasi biomassa fixed bed downdraft dengan kapasitas 2 ton/hari biomassa dan dapat menghasilkan listrik 100-120 kW.
Berdasarkan data dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dalam Bahan rapat kerja pemerintah 2012 MP3EI, PLTB di Indonesia yang telah diresmikan pada tahun 2011 yang lalu adalah sebanyak 2, yaitu:
1. Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa Sawit (PLTBS) (Sumatera)
2. Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa Sawit (PLTBS) Kapasitas 2 x 3.5 MW (Sumatera)
Bahan bakar yang digunakan pada  PLTB ini berasal dari energi terbarukan yaitu cangkang sawit, tebu, sekam padi, tongkol jagung, ampas-ampas tepung tapioka hingga serbuk kayu (waste power energy) karet. Untuk sampah biomassa itu dengan kapasitas 2×15 MW membutuhkan minimal 600 ton per hari.
            Seperti yang diketahui, kendala utama pengoperasian PLTB adalah ketersedian biomassa. Bahan baku PLTB yang paling efektif adalah cangkang sawit, karena bahan ini memiliki nilai kalori paling tinggi, kadar air dan abu rendah paling rendah dibandingkan dengan bahan biomassa sawit lainnya seperti serabut, tandan kosong dan pelepah sawit. Namun permasalahannya adalah cangkang sawit sudah banyak terpakai oleh Pabrik-pabrik Kelapa Sawit (PKS) untuk kebutuhan pembangkit steam dan listrik pabrik tersebut. Oleh karena itu, para pemilik dan operator PLTB perlu melakukan riset dan pengembangan penggunaan bahan biomassa lainnya untuk menjaga keberlangsungan PLTB di masa mendatang. Bahan-bahan biomassa lainnya seperti tandan kosong sawit, pelepah sawit, sekam padi, dan janggel jagung dapat menjadi alternatif yang baik. Tidak hanya itu saja, Sampah kota juga dapat dijadikan sebagai bahan bakunya. Sampah kota sangat potensial untuk dimanfaatkan sebagai sumber energi listrik di Indonesia, mengingat banyak sekali daerah yang memiliki potensi sampah yang besar seperti DKI Jakarta, Batam, Kota Semarang, Palembang, Bandung dan banyak kota lainnya di Indonesia yang memiliki potensi sampah yang besar. Dengan memanfaatkan PLTB ini dimana sampah bisa dijadikan sebagai sumber energi listrik, kita dapat mengatasi krisis energi yang sedang dialami oleh Indonesia sekaligus mengurangi banyaknya volume sampah serta mengurangi emisi gas rumah kaca yang dihasilkan dari sumber energi fosil.
        More About Physics

Tidak ada komentar:

Posting Komentar